Dalam dirilis Ertugrul Season 5, dikisahkan dalam rangka membebaskan Anatolia dari penguasaan Imperium Mongolia, Ertugrul Bey menjalin aliansi dengan Berke Khan dari negara Golden Horde. Bahkan Ertugrul menemui Berke Khan dinegaranya. Siapakah Berke Khan ini…?
Berke Khan adalah cucu dari Genghis Khan. Dia adalah putra Jochi, adik dari Batu Khan yang mendirikan negara Golden Horde yang menguasai kawasan Rusia.
Pada tahun 1236 M, Berke bergabung dengan saudara laki-lakinya Orda, Sinkur, dan Shiban dan sepupu-sepupunya di bawah kepemimpinan Batu Khan dalam pasukan yang sangat luas, yang terdiri dari sekitar 150.000 tentara, yang berbaris dari Siberia dan ke wilayah Muslim Volga Bulgaria dan Kipchak, yang kemudian mereka mereka taklukkan. Batu dan Subutai mengirim Berke ke kawasan utara Kaukasus untuk menaklukkan bangsa Kipchak di sana. Selanjutnya mereka menghancurkan kerajaan Ryazan dan Suzdal pada 1237, dan bergerak lebih jauh ke Rusia. Selama musim dingin 1238-39, Berke mengalahkan bangsa Kipchak dan memenjarakan kepala suku Merkit. Dia kemudian menaklukkan padang rumput yang diairi oleh Kuma dan Terek di barat Laut Kaspia.
Berke selanjutnya bertugas di bawah kepemimpinan saudaranya selama invasi Eropa, bertempur dalam Pertempuran Mohi, di mana tentara Hongaria dihancurkan. Ketika Ögodai Khan (1227-1241 M) meninggal, dan semua pangeran dari daerah dipanggil untuk kembali ke Mongolia untuk memilih Khan Besar, Berke dan saudara-saudaranya bergabung dengan Batu dalam suatu kurultai untuk memilih Khan Besar baru. Terpilihlah, Guyuk Khan (1246-1248) sebagai Khan baru.
Meskipun Batu tidak mendukung Güyük dalam pemilihan Ka Khan Mongolia, ia tetap menghormati sang Kha Khan dan mengirim Andrey dan Alexander Nevsky ke Karakorum di Mongolia pada 1247 M. Güyük menunjuk Andrey sebagai pangeran besar Vladimir-Suzdal dan Alexander sebagai pangeran Kiev. Pada 1248, ia meminta Batu datang ke Mongolia untuk menemuinya, sebuah langkah yang oleh beberapa orang sezaman dianggap sebagai dalih untuk penangkapan Batu. Sesuai dengan perintah, Batu datang dengan membawa pasukan besar. Ketika Güyük bergerak ke barat, Sorghaghtani memperingatkan Batu bahwa keluarga Jochi mungkin menjadi sasarannya.
Untunglah Perang saudara tidak terjadi, karena Güyük meninggal dalam perjalanan, di Kabupaten Qinghe modern, Xinjiang, Cina pada tanggal 20 April 1248 M. Güyük mungkin telah diracuni, tetapi beberapa sejarawan modern percaya bahwa ia mati karena sebab alami karena kesehatannya memburuk. Menurut William dari Rubruck, dia terbunuh dalam perkelahian hebat dengan Shiban.
Selepas kejadian itu, Berke kemudian diutus oleh kakaknya untuk pulang kembali ke daratan Mongolia dalam rangka mendudukkan Mongke Khan yang merupakan putra dari Sorghaghtani dan Toley Khan sebagai KhaKhan Imperium Mongoliauntuk menggantikan Guyuk Khan (1246-1248 M). Mungkin sebagai balas budi atas peringatan dari Sorghaghtani.
Dalam perjalanannya ke tanah Mongol ini, rombongan Berke singgah di kota Saray – Jük, yang terletak di Kazakhstan. Di sini mereka bertemu dengan kafilah yang datang dari kota Bukhara. Berke bertanya kepada kepada kafilah tersebut tentang apa dan bagaimana keimanan dalam agama Islam. Rupanya penjelasan mereka membuatnya memutuskan memeluk agama Islam melalui Syeih Saifuddin. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan ke Mongolia.
Sesampainya di daratan Mongolia, Berke beberapa kali mengundang keluarga Chagatai dan Ogodai dalam rangka Kuriltai penobatan Khan baru. Akhirnya Berke berhasil mengatur pengangkatan Khan baru pada kurultai tanggal 1 Juli 1251 M yang memutuskan kedudukan Khan Agung jatuh pada Mongke Khan (1251-1259). Pada prosesi pengangkatan Mongke sebagai Kha Khan ini, atas perintah Berke, hewan-hewan yang dipotong untuk penyajian makanan dalam merayakan pengangkatan Mongke, dipotong menurut aturan hukum Islam.
Keislaman Berke dipandang oleh para sejarawan Muslim sebagai keislaman yang baik. Di bawah kesatuannya, instruksi-instruksi Islami biasa diberikan dan dijalankan. Seorang pendeta Fransiscan, William Rubruck, yang melakukan perjalanan ke wilayah kekuasaan Mongol menyatakan bahwa Berke tidak mengizinkan babi dimakan di kesatuannya.
Ketika Batu (1240-1255) wafat, anaknya yang sedang berada di Monggolia, Sartaq (1255-1256) , diterima dan diangkat sebagai khan Golden Horde oleh Mongke. Setelah menerima pengangkatan dari Mongke, Sartaq segera kembali ke Golden Horde. Tapi ia meninggal dalam perjalanan, atau tak lama setelah tiba di kawasan Volga. Mongke kemudian menunjuk anak Sartaq yang bernama Ulaghchi (1257) . Namun, yang terakhir ini juga meninggal dunia tak lama setelah itu. Kepemimpinan Golden Horde otomatis berpindah ke tangan Berke (1257-1266). Kepemimpinan Berke di Golden Horde menandai satu babak baru dalam sejarah Kekaisaran Mongol. Dan juga Dunia Islam. Mengapa demikian. Begini ceritanya….
Setelah Mongke menjadi Kha Khan Mongolia, ia memerintahkan adik-adiknya untuk melanjutkan penaklukan. Kubilai melanjutkan penaklukan Negeri China. Sementara adikya yang lain, Hulagu (1256-1265 ), melanjutkan penaklukan daerah-daerah Islam dalam hal ini kawasan Timur Tengah.
Setelah menghancurkan Benteng Alamut yang merupakan maskas kelompok Assassin, dan juga menguasai seluruh kawasan Persia, pada tahun 1258, Hulagu berhasil menguasai Baghdad, menghabisi penduduknya, dan menamatkan riwayat khalifah dunia Islam yang saat itu dipegang oleh al-Musta’sim. Dengan demikan tamatlah Khilafah Islamiyah. Ini merupakan tragedi besar bagi dunia Islam.
Segera setelah menguasai Iraq, Hulagu dan pasukannya merebut wilayah Suriah tanpa menghadapi perlawanan berarti. Ia sudah bersiap menyerang Mesir saat mendengar wafatnya Mongke (1251-1259 M). Oleh karena itu bersama sebagian besar pasukannya, ia memutuskan untuk kembali ke pusat kekaisaran Mongol untuk ikut serta dalam pemilihan Kha Khan dan menugaskan jenderalnya, Kitbugha, untuk menghadapi pasukan Mamluk. Tanpa kehadiran Hulagu, pasukan Mamluk berhasil mengalahkan pasukan Mongol di Ayn Jalut pada tanggal 3 September 1260 M, dan membebaskan wilayah Suriah.
Sementara itu, Berke Khan yang mendengar berita penghancuran Khilafah Islamiyah di Baghdad, menjadi murka dan bersumpah untuk membalas dendam, katanya, “Dia (Hulagu) telah menghabisi semua kota dan penduduknya, kaum muslimin. Dengan bantuan Allah aku akan memanggilnya untuk menjelaskan kenapa begitu banyak darah yang tidak bersalah menjadi korban.”
Maka sejak tahun 1261, Berke Khan menjalin hubungan diplomatik dengan Sultan Baybars (1260-1277 M) sang pemimpin Mamluk Mesir guna bersekutu dalam menghadapi Hulagu. Dalam serial Dirilis Ertugrul season 5 ini juga, dikisahkan Ertugrul juga menjalin aliansi dengan Sultan Baybars.
Hulagu saat itu tidak jadi kembali ke Mongolia begitu mendengar kekalahan pasukannya di Ain Jalut. Ia ingin menyerang kembali Suriah dan Mesir untuk membalas kekalahan ini. Akan tetapi serangan pasukan Berke Khan di wilayah kekuasaan Hulaghu pada akhir tahun 1262 M, menyibukkan Hulaghu sehingga tidak sempat lagi menginvasi daerah-daerah muslim.
Pada awalnya Hulagu berhasil mendesak pasukan sepupunya itu dan mengejarnya ke utara hingga mencapai Sungai Terek dan menyeberanginya. Tapi di tempat itu mereka dikejutkan oleh serangan mendadak yang dilakukan oleh Nogai, anggota keluarga dan salah satu pimpinan pasukan Berke. Serangan ini memaksa Hulagu dan pasukannya menyeberangi kembali Sungai Terek yang saat itu sedang membeku oleh musim dingin. Namun kali ini banyak pasukan Hulagu yang terjerembab ke dalam sungai dan tenggelam karena lapisan es sungai itu pecah oleh hentakan tapak-tapak kuda mereka. Hulagu mengalami kekalahan pada pertempuran tersebut dan terpaksa kembali ke wilayah kekuasaannya. Wilayah-wilayah yang diduduki Hulagu ini yang kemudian diperintah olehnya dan keturunannya disebut Ilkhanate.
Perseteruan antara Golden Horde dan Il-Khanate terus berlangsung ke masa-masa berikutnya, bahkan setelah tiadanya Berke dan Hulagu, tanpa ada pemenang di antara kedua belah pihak. Kendati demikian, upaya Berke ini berhasil menghentikan secara permanen keinginan Hulagu untuk menguasai Suriah dan Mesir, sehingga wilayah-wilayah Muslim itu bebas dari ancaman Mongol. Jika dikatakan oleh para tabib zaman dahulu bahwa obat dari suatu racun biasanya terletak dekat atau pada sumber yang sama dengan racun tersebut, obat penetral bagi musibah yang ditimpakan oleh bangsa Mongol terhadap dunia Islam ternyata juga terdapat di dalam bangsa Mongol itu sendiri. Demikianlah, Berke telah menetralisir bencana yang hendak memporak-porandakan negeri-negeri Islam lebih jauh. Baghdad memang terlanjur jatuh, tapi Haramain dan Jazirah Arab, al-Quds dan Suriah, Mesir dan negeri-negeri Muslim di Afrika Utara dan Andalusia, selamat dari terkaman Mongol.
Berke meninggal pada tahun 1266 M tanpa meninggalkan keturunan laki-laki. Posisinya digantikan oleh keturunan Batu yang lain. Penyebaran Islam terus berlangsung sepeninggalnya dan menjadi agama yang dominan di kerajaannya. Sejak era Berke, sekolah-sekolah Al-Quran telah didirikan untuk mendidik generasi muda. Di samping khan sendiri, setiap istri khan dan para emirnya didampingi oleh para imam dan muazzin
Sumber :
En.Wikipedia
Alwi Alatas : Berke Khan dan Golden Horde
Rockhill, William Woodville (1967), The Journey of William of Rubruck to The Eastern Parts of the World, 1253-55, As Narrated by Himself, With Two Accounts of the Earlier Journey of John of Pian de Carpine.
Devin De Weese. Islamization and Native Religion in the Golden Horde
E.J. Brill’s first encyclopaedia of Islam, 1913-1936, Volume 7 By Martijn Theodoor Houtsma, page 708