Sultan Alparslan, yang sedang menuju Mesir, menerima kabar bahwa Kaiser Diogenes bergerak menuju Ahlat dengan pasukan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Orang yang membawa kabar tersebut adalah Serdar Alp, yang dikubur hidup-hidup oleh Diogenes dan Iraz. Serdar Alp juga menceritakan bagaimana dia bisa kabur dari sana. 

Sultan Alparslan menentukan pilihannya dan mengalihkan arahnya dari Mesir ke Anatolia. Pasukan musuh jauh lebih besar daripada tentara Seljuk, dan Alparslan harus membuat rencana yang sama sekali berbeda agar hal ini tidak diketahui. Dalam bentrokan dengan cabang tentara Romawi yang tersebar ke berbagai arah, Jenderal Brachamios ditangkap oleh Seljuk. Dan Alparslan memulai rantai kecerdasan palsu yang ingin dia kirimkan ke Diogenes. Meski Diogenes yakin dengan keakuratan berita tersebut, dia tidak akan bisa menyadari hari kiamat yang menantinya. 

Pengaturan yang dibuat oleh Alparslan berjalan dengan sempurna dan kedua pasukan akhirnya saling berhadapan di Manzikert. Sultan Alparslan dan ribuan tentara, masing-masing berubah menjadi singa, mengubah Manzikert menjadi kuburan Roma. Kemenangan Sultan Alparslan ini menjadi titik balik bagi bangsa Turki: Anatolia kini menjadi tanah air bangsa Turki, dari bumi hingga ke langit.